Posts

Showing posts from March, 2015

GANTI MAJIKAN menurut kontrak kerja + Tips cara mengatasinya

Image
Dalam bekerja di Taiwan, ada kalanya kita kurang beruntung dikarenakan majikan tempat kita bekerja tidak sesuai dengan harapan kita, majikan tidak cocok dengan kita atau majikan tiba-tiba bangkrut. Permasalahan ini membuat beban kita untuk bekerja semakin berat apabila diteruskan. Untuk permasalahan seperti ini pemerintah Taiwan memberikan kesempatan untuk pindah Majikan asal memenuhi berapa kriteria yang diatur dalam peraturan ketenagakerjaan di Taiwan.  Beriku beberapa kriteria yang diperbolehkan pekerja untuk bisa pindah majikan yakni : 1. Majikan atau pasien yang dijaga meninggal dunia 2. Kapal ditahan, tenggelam atau dalam perbaikan yang mengakibatkan tidak dapat berlayar. 3. Majikan menutup pabrik, bangkrut atau tidak membayar berdasarkan kontrak kerja dan memutuskan kontrak kerja . Yang harus diingat selama ganti majikan tidak ditarik biaya alias gratis baik menunggu di tempat agency (tidur atau makan selama dipenampungan agency) ataupun untuk jasa agency da

Aspirasi BMI Taiwan terkait PPTKIS

Image
Berikut aspirasi BMI Taiwan yang saya coba rangkum di facebookgroup Satgas KDEI-2 terkait PPTKIS yang diharapkan oleh mereka seperti dibawah ini: 1. mengecek berapa biaya yg di keluarkan oleh calon tki yg melalui sponsor. perlunya pengaturan berapa maksimal yang bisa dibebankan ke TKI agar biaya penempatan tidak membengkak. 2. Segera dikeluarkan biaya penempatan resmi yang tidak mencekik para TKI dan diperlukan pengawasan agar PPTKIS tersebut membebankan ke TKI sesuai biaya resmi dari pemerintah. 3. Adanya pengawasan pemerintah ke PPTKIS terkait fasilitas yang ada di BLK selama melakukan training ke calon TKI seperti fasiltas tidur dan makan. 4. Banyak pelatihan di PPTKIS yang dibawah standar yang ditetapkan pemerintah sehingga skill dan bahasa calon TKI kurang sesuai dengan yang diharaokan 5. Mewajibkan PPTKIS untuk memberikan pengarahan yg detail apa saja hak dan kewajiban mereka dan apa saja yang tertera di kontrak kerja. 6. Mewajibkan PPTKIS untuk memberikan salina

Nyeri sendi karena sering Online (ngetik) + tips menghindarinya

Image
online itu seperti candu, susah menghentikannya. Sekarang ada satu keluhan fisik yang saya rasakan, jari-jari saya kadang terasa sakit setelah mengetik terlalu lama. Aktifitas online memang membebaskan gerakan badan namun jari tangan terus bergerak. Dan ketika kerja jari-jari tangan berlebihan, jari-jari tangan saya pun mengeluh. Kelelahan jari-jari tangan seperti yang saya alami sangat mungkin terjadi pada para penulis, gitaris, pemanjat tebing, atau  gamer . Profesi yang menuntut jari-jari tangan bekerja keras secara ekstrim sangat rentan terhadap kelelahan jari tangan ini. Bila melewati batas kemampuan kerjanya, jari-jari tangan bisa menekuk terus dan tidak bisa diluruskan. Kondisi jari yang kaku ini biasa disebut  trigger finger.  Secara fisiologis, trigger finger terjadi karena pengapuran tendon otot jari tangan sehingga selubung tendonnya terjepit dan jari tak bisa diluruskan. Tulang pergelangan tangan adalah kata berasal dari kata Yunani “karpos” yang berarti “pergela

Kasus Visa Turis dan TIPS Memilih PPTKIS yang aman

Image
Kasus yang terjadi Sebut saja namanya Adi dan Budi. Dua pria asal Pati Jawa Tengah ini harus merasakan pahitnya bekerja di Taiwan. Betapa tidak keinginan meraup rezeki di bumi formosa ini harus dibatalkannya dikarenakan ketidakberesan PT MUTIARA BERLIAN SEJAHTERA selaku Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS)  yang akan mengirimkan mereka ke Taiwan. PPTKIS yang berada di Jakarta ini ternyata memberikan mereka visa turis dan majikan yang belum ada seperti dijanjikan oleh PPTKIS ini ketika akan memberangkatkan Adi dan Budi ke Taiwan. Walaupun sudah di Taiwan  sejak 13 Desember lalu, dua pria asal pati ini tidak bisa bekerja karena tidak adanya majikan dan visa yang digunakan tidak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan pemerintah Taiwan yakni visa kerja . kini Adi dan Budi harus pulang ke Indonesia dan melupakan mimpinya untuk mengais rezeki NT di bumi formosa. supaya hal diatas tidak terjadi ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan PPTKI

Analisa Usaha Teh Buble atau Cencu Naicha

Image
Ice Bubble drink atau Minuman ice bubble yang terkenal di Taiwan sebagai Chincu naicha ini   adalah minuman yang di lengkapi dengan Bubble yang terbuat dari biji biji tapioka ukuran kecil yang di campurkan dalam minuman Jus Buah, Es Tea, Sirup dan lainnya yang disajikan dengan cara di blender atau shake – kocok. Ice Bubble Drink atau Minuman ice bubble mulai muncul pertama kali di Taiwan pada tahun 1980an. Sekarang   bisnis  ice bubble drink sudah terkenal hingga seluruh dunia seperti Amerika, Canada, Australia, Eropa hingga Indonesia dengan banyak variasi rasa. Diberi nama bubble sebab minuman ini pembuatannya dengan cara dikocok atau diblender hingga tercipta busa busa di permukaannya, busa busa ini lah yang disebut bubble. Tetapi dikarenakan Bubble tapioca pearlsnya juga berbentuk gelembung bulat maka banyak orang mengartikan bubble sebagai tapioca pearlsnya, saat ini banyak juga Ice Bubble Drink yang di sajikan tanpa di blender. peluang usaha franchise bubble tea yang menyega

Isu Moratorium-penghapusan PRT menjadi BMI yg skillfull

Image
Pernyataan Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI),   Nusron Wahid, pada hari Selasa (23/12) Seperti yang dilansir dari China post   yang membenarkan pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla beberapa hari lalu mengenai Indonesia yang tidak lagi mengirimkan tenaga kerja wanita ke luar negeri dalam waktu lima tahun. Kebijakan ini dilakukan untuk melindungi hak-hak buruh migran Indonesia (BMI), terutama yang bekerja di “sektor informal. Pemerintah Indonesia akan terus berupaya untuk memberikan hak yang sama antara BMI yang bekerja di bidang formal dengan BMI informal. Wahid juga mengungkapkan bahwa Indonesia pun sedang mempersiapkan untuk menghentikan ekspor pembantu rumah tangga di luar negeri pada tahun 2017. "Jika moratoriumnya dilakukan untuk TKI formal, maka akan berdampak kepada devisa Indonesia, Saya yakin pekerjaan kita saat ini tidak hanya menginginkan devisa yang besar, tetapi kita juga harus berpikir bagaimana cara untuk meningkatkan lave