Kasus terkait Pemerasan Dibandara dan PPTKIS + Tips cara penanganannya




Sebelum berangkat atau datang ke tanah air, para TKI ini kerap kali mengalami kesewenangan baik itu dari para calo bandara ataupun oknum petugas yang mencoba memanfaatkan ketidaktahuan dan ketakutan mereka untuk mendapatkan keuntungan. Banyak cara dilakukan para oknum atau mafia TKI ini yakni dengan cara menetapkan kurs valas dari pasar uang di money channger yang terlalu rendah, mahalnya tarif angkutan darat yang disediakan Kemenakertrans, tidak jelasnya waktu tunggu sejak membeli tiket sampai dengan berangkat.(Kompas.com 26-7-2014).
Selain di bandara juga terjadi pada saat sebelum berangkat yang dilakukan oleh Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) dan sponsor pencari calon TKI yang akan diberangkatkan oleh PPTKIS. Demi keuntungan semata mereka sama sekali tidak melihat nasib TKI. Hal ini pernah dialami oleh hampir semua pekerja sektor konstruksi di Nan O, Yilan. Menurut pengakuan mereka ketika diberangkatkan diwajibkan membayar Rp 15 Juta ke PPTKIS selain potongan 9 bulan. Padahal sesuai peraturan ketenagakerjaan tidak diperkenankan memungut uang selain potongan 9 bulan sesuai diutarakan oleh Sri Setiawati Kepala Bagian ketenagakerjaan KDEI pada saat kunjungan ke tempat kerja konstruksi pada 29 September 2013 lalu. Selain itu tidak jarang PPTKIS tidak memberikan salinan kontrak kerja kepada calon TKI, agar mereka tidak paham dengan haknya selama di Taiwan. Hal ini membuat calon TKI buta akan hak dan kewajibannya sehingga sangat mudah mengalami pemerasan dan penipuan selama bekerja di Taiwan. Yang patut disayangkan sampai saat ini belum ada tindakan nyata dari pemerintah untuk meminimalkan kesewenang-wenangan para oknum pemerintah, PPTKIS ataupun para sponsor ini.
Tips cara mengatasinya:
1.        Pilih PPTKIS yang sudah mempunyai legalitas dan rekam jejak yang jelas. Coba ditanyakan kepada rekan-rekan yang sudah berpengalaman dalam memilih PPTKIS (bisa ditanyaka di forum facebookgroup sepert satgas kdei-2 yang diikuti oleh puluhan ribu TKI Taiwan).
2.        Jangan terbuai oleh kata-kata sponsor ataupun PPTKIS yang berjanji memberikan majikan yang bagus, gaji yang tinggi atau lemburan yang banyak. Ini adalah salah satu modus PPTKIS atau sponsor untuk bisa mendapatkan calon TKI.
3.        Catat dan selalu dibawa kontak pengaduan Depnaker, BNP2TKI ataupun KDEI Taiwan apabila sewaktu-waktu membutuhkan bantuan. Berikut kontak pengaduan:
-          Depnaker no telp :021-5228440, dan email :  pengaduan_tki@yahoo.com.
-          BNP2TKI dengan no telp : 08001000 untuk dalam negeri dan +622129244800 untuk luar negeri, alamat email : halotki@bnp2tki.go.id dan SMS 7266 dengan format ACA#TKI#NAMA PENGIRIM#MASALAH YANG DIADUKAN.
-          KDEI Taiwan dengan no telp +886 (02) 87523117 & 0911510420

-          Pemerintah Taiwan: Hotline 1995 dengan menyebutkan nama dan nomer paspor.

Comments

Popular posts from this blog

alamat penting dan kata-kata mandarin penting

Usaha Kerang dan analisis usahanya

Asuransi di Taiwan